MODAL DENGKUL KE PAPANDAYAN

1 Comment »

   Sebenarnya ide untuk naik gunung ke papandayan tidak terlintas di pikiran kami yang kami pikirkan waktu itu adalah ingin berlibur yang orang jarang kunjungi namun lagi lagi tempat yang menjadi perdebatan kami.
   Lalu ide ajakan ke papandayan muncul dari teman saya Fazrin Budiyanto yang bicara ke saya " Dul daripada debat ga ada hasilnya mending kita ke papandayan dul". Saya yang masih asing mendengar nama nya mencoba untuk menelusuri tentang papandayan dengan bantuan mbah google dan kemudian yang saya cari adalah wisata alam yang berupa kawah gunung papandayan yang masih aktif.
   Tanpa pikir panjang saya mengajak kedua teman saya Janeverd dan Adit namun sayang Adit tidak bisa ikut karena dia berfikir kalau trek nya masih belum aman. Ke esokan harinya kami mulai mencari alat untuk mendaki yaitu tenda, gas kecil yang untuk kemping serta snack untuk di sana nanti.
   Setelah merapikan barang bawaan lalu kita berangkat dengan bertiga orang Saya,Fazrin, dan Everd. berangkat dari rumah saya. lalu setelah di terminal kp.rambutan kami berangkat jam 12 malam selama perjalanan tidak dapat melihat apa apa kecuali wajah manusia tidur didalam bis.
   Setalah cukup lama berada didalam bis akhirnya kami tiba di terminal Guntur di garut pada pukul 4 pagi , sontak saja orang orang yang berada didalam bis langsung disambut oleh keluarga yang menjemputnya dan hanya kami bertiga yang masih bertahan di terminal sambil memasang muka cemas dan rasa takut akhirnya kami masuk kedalam suatu warung yang penjaga nya masih tidur dan disitu kami memesan mie instan dengan alasan menunggu sampai pagi.
   Akhirnya saya keluar dari terminal untuk menanyakan akses menuju ke gunung papandayan.Saya bertemu dengan salah satu orang tua dan bertanya " Pak kalau mau ke papandayan teh naik apa ?" dengan logat sunda . Lalu bapak itu menjawab " kepapandayan mah bahaya kang kesurupan" sontak mood saya yang tadi nya masih normal setelah mendengar itu langsung males bawaan nya dan ingin pulang.
   2jam kami menunggu akhirnya bapak yang berbincang dengan saya menunjukkan angkot yang ke arah papandayan,lalu kami naik angkot sembari memberi tanda terima kasih untuk bapak yang telah memberikan info nya.
   Sampai di depan pos cisurupan kami pun mulai menanyakan harga ojek untuk ke pos papandayan nya. Harga yang dipatok tukan ojek ini lumayan gila yaitu 60rb untuk 3 orang kami sempat berfikir apa kami dikenai harga tembak jadinya begitu mahal. sebetulnya ada mobil pickup dengan harga sama namun dia mau berangkat jika penumpang berjumlah 5-10 orang. lalu dengan berat hati kami menaiki ojek sembari berfikir masa buat naik ke pos mahal amat.
   Ternyata dugaan saya salah jalanan menuju pos penuh dengan tanjakan dan belokan tajam lalu jarak yang jauh dan ditambah kondisi jalan yang tidak bersahabat maka saya baru bisa mengetahui harga tukang ojek setara dengan jarak dan kondisi jalan.
   Sampai di pos penjaga gunung papandayan kami pun mulai mengisi buku tamu pendaki dan membayar uang retribusi seikhlasnya lalu perjalanan kami pun dimulai . setelah mendaki dan mendekati kawah kami pun beristirahat sembari bernarsis ria  setelah itu kami pun melanjutkan perjalanan. sempat terlewat pondok saladah dari pantauan kita alhasil kita berjalan sampai pangalengan lalu bertemu bapak yang membawa motor cross sembari berkata pondok saladah sudah lewat kalau mas jalan terus sudah masuk wilayah bandung. Alhasil kita bertiga kembali dan menemukan jalan kecil yang ternyata pintu masuk ke pondok saladah.

   
      Setelah mendirikan tenda maka saya ingin tidur didalam tenda melepas penat dan teman saya masak makanan. kemudian terdengar seperti ada yang meledak. ketika saya bangun fazrin pun berkata
fazrin:  dul tadi ada peristiwa penting.
agas : apaan ?
fazrin: Tadi pas gua masak ama everd kompor meledak dul.
agas: nahloh terus gimana udah di padamin belum tadi ?
fazrin: tadi gua sempet menjauh dul ama everd takut kena kita
agas: suka suka elu dah. -,-
   lalu saya memeriksa apa ada kerusakan di kompor namun tidak apa apa. hari semakin sore dan malam kami pun mulai memasuki tenda untuk menghangatkan diri didalam tenda. ketika ingin memasak superbubur teman saya everd berkata "DUL, Lu bawa sendok ga ?" . saya baru ingat kalau saya tidak bawa sendok dan alhasil kami makan superbubur memakai garpu. ketika kami bersenda gurau tiba tiba ada cahaya di luar sana dan kemudian seseorang masuk kedalam tenda saya untuk menanyakan ada mie instan atau tidak. lalu saya memberikan 1 untuk dia. Ternyata dia rombongan yang baru tiba di pondok saladah pada jam 7 malam. rombongan itu berjumlah 15 orang.
   Waktu menunjukkan pukul 1 dinihari pagi kemudian salah satu rombongan yang tadi bertanya dimana lokasi mengambil air maka saya menunjukkan dan membantu dia mengambil air. air gunung dimalam hari dan hawa dingin membuat kaki saya kedinginan alhasil pagi hari kaki saya tidak dapat digerakkan dan paha kanan saya mengalami kram.
   Pada jam 8 kami meninggalkan dan berpamitan dengan rombongan yang semalam. namun kali ini kami tidak melewati jalan sewaktu kita ke pd.saladah akan tetapi memotong jalan.
   Niat memotong jalan malah kami bertiga nyasar dan menaiki bukit yang kemiringan nya hampir 90 derajat. kemudian ketika kami menaiki bukit itu kami menemui padang dengan bunga edelweis yang indah. sadar kami salah jalan kami pun kembali ke pd.saladah dan bertemu dengan rombongan semalam sembari dia berkata.
 Rombongan:"Kok balik lagi kang ?" 
saya: "Tadi habis ke puncak ."
Rombongan: Nyampe disana kang ?
saya : nyampe kok kita cuma mau ambil foto aja disana.
begitulah percakapan kami setelah kembali ke pd.saladah padahal kami disana frustasi dan hampir ingat emak ketika sudah bingung mau jalan kemana lagi . sampai di pos kemudian kita turun menggunakan ojek dan kita langsung ke terminal untuk melakukan perjalanan balik ke jakarta. sungguh perjalanan gila yang tak akan terlupakan

berikut merupakan foto foto di papandayan